Situ Patengan |
Kawan- Lokasi Kawasan Situ Patengan terletak di Desa Patenggang, Kecamatan Rancabali, Kabupaten Bandung, Propinsi Jawa Barat. Lokasi Kawasan ini berjarak sekitar 47 kilometer arah selatan dari pusat kota Bandung.
Dari kota Bandung, kawan-kawan dapat berwisata ke tempat ini dengan menggunakan kendaraan pribadi maupun kendaraan umum untuk menuju kawasan Situ Patengan. Biaya tiket masuk ketempat ini juga tidak terlalu mahal kok. Kita dapat masuk ke obyek wisata ini dengan membayar tiket masuk Rp. 4.000,00 per Orang atau Rp. 10.000,00 per mobil.
Cerita kunjungan saya ketempat ini terjadi sekitar satu tahun yang lalu, ketika ane melakukan Ekspedisi kunjungan ketempat ini berasama kawan-kawan. Untuk informasi buat kawan-kawan yang ingin berkunjung ke lokasi wisata ini. Fasilitas pengunjung yang ada ditempat ini brupa fasilitas penunjang seperti area parkir, musholla, MCK, took souvenir, rumah makan, Shelter, tikar sewa dan Perahu-perahu yang disewakan.
Keistimewaan
Kawan- dijamin akan terkesan dengan luasnya kawasan wisata Situ Patengan yang mencapai sekitar 60 hektar. Dari tempat ini, kawan-kawan tidak akan melupakan keindahan alam ditempat ini. Areal perkebunan teh Rancabali yang menghampar luas dan rancak, Serta kawasan hutan pinus yang asli dan sejuk..
Mengelilingi Situ dengan Perahu |
Ditempat ini juga kawan-kawan dapat menikmati keindahan panorama alam danau dnegan menggunakan perahu sewa. Sangat lebih mengasikan lagi jika kawan dapat mengelilingi danau dengan cara mendayung sendiri bersama kawan-kawan yang lain secara bersama. Apalagi akan menjadi suatu momen special jika kawan brkunjung ketempat ini bersama seorang kekasih mengelilingi sungai dengan menggunakan sepeda air atau Genjotan Bebek seperti pengalaman pribadi saya bersama seorang kekasih dulu menjadi suatu momen yang tidak terlupakan, hehem,,,,
Ekspedisi mengelilingi Situ |
Berawal dari Cerita Rakyat
Situ patengan atau Situ Patenggang berasal dari bahasa sunda. Situ berarti danau, sedangkan patengan berasal dari kata Pateangan-teangan yang berarti saling mencari-cari.
Konon, ada seorang pangeran bernama Raden Indrajaya dan seorang putri bernama Dewi Rengganis yang saling mencinta. Namun karena keadaan, keduanya terpaksa bepisah. Keduanya dilanda kesedihan berkepanjangan, sampai-sampai air mata mereka berdua menggenang dan membentuk sebuah danau atau situ.
Tulisan di Situs Batu Cinta |
Akhirnya, karena sudah saling cinta dan saling mencari-cari, keduanya bertemu kembali di sebuah batu yang kini dikenal dengan nama Batu Cinta. Ketika itu, Dewi Rengganis meminta kepada sang pangeran untuk membuatkan sebuah perahu yang dapat digunakan oleh mereka berdua mengelilingi danau. Perahu tersebut kemudian beerubah menjadi sebuah pulau yang berbentuk hati yang kemudian diberi nama Pulau Asmara.
Dari cerita ini lah berkembanglah sebuah mitos, yaitu bagi pasangan kekasih yang ingin hubungan mereka langgeng, datanglah kesitu patengan dan bersama-sama mengarungi perahu sambil berkunjung ke Pulau Asmara dan Batu Cinta.
No comments:
Post a Comment